Selasa, 17 September 2013

STATISTIK NON PARAMETRIK - smester 2

STATISTIK NON PARAMETRIK


12.1.  Tujuan Pengajaran
            Materi modul ini membahas statistik non paramaterik  dengan tujuan agar mahasiswa dapat:
1.      Menerapkan uji Chi Square yang meliputi uji kesesuaian, independensi dan homogenitas
2.      Menerapkan uji Binomial dan Runs
3.      Menerapkan uji kesesuaian sampel dengan Kolmogorov dan Smirnov
4.      Menerapkan uji dua sampel bebas dengan Mann Whitney
5.      Melakukan uji K Independent Samples dengan Kruskal Wallis
6.      Melakukan uji 2 sampel berhubungan dengan Wilcoxon
7.      Melaukan uji K Related Samples dengan Friedman
kata kunci: chi square, binomial, run dan sampel
11.2.  Statisitik Non Parametrik
Metode Statistik Non Parametrik merupakan metode statistik yang tidak didasarkan pada suatu parameter populasi. Statistik non parametrik dilakukan jika asumsi yang digunakan dalam model matematik uji parameterik (dengan parameter populasi) tidak dipenuhi. Penerapan statistik non parametrik dapat menggunakan data dengan skala nominal maupun ordinal dengan ukuran sampel kecil. Model statistik ini dapat diaplikasikan pada situasi tertentu, dapat digunakan untuk menganalisis perbedaan jumlah sampel dan mudah diterapkan. Materi pembahasan modul ini menggunakan berbagai macam studi kasus seperti uji Chi Square, uji Binomial, uji kesesuaian sampel dengan Kolmogorov dan Smirnov, uji sampel dengan Kruskall Wallis dan sebagainya.
11.2.  Uji Chi Square
Uji Chi Square merupakan salah satu metode statistik non parameterik yang  antara lain digunakan untuk uji kesesuaian, uji independensi dan uji homogenitas.
§  Uji Kesesuaian. Uji kesesuaian (test of goodness of fit) digunakan untuk menguji kesesuaian distribusi sampal data dengan suatu distribusi populasi tertentu. Contoh kasus: seorang peneliti tertarik untuk melakukan uji kesesuaian untuk pada jenis kelamin kelahiran bayi pada suatu rumah sakit atau rumah bersalin selama satu periode tertentu. Misal dari rumah sakit (bersalin) pada suatu periode terjadi kelahiran bayi sebanyak 100 orang dengan proporsi 42 orang berjenis kelamin laki-laki dan 58 orang bayi berjenis kelamin perempuan. Pertanyaannya adalah apakah rasio jenis kelamin bayi tersebut mengikuti distribusi seragam? Gunakan α = 0,05 (5%) untuk analisis.
Prosedur penyelesaian studi kasus adalah sebagai berikut:
1.      Aktifkan program aplikasi SPSS dan isi tabel data seperti berikut ini:
No
Bayi
No
Bayi
No
Bayi
No
Bayi
No
Bayi
1
2
21
1
41
1
61
2
81
1
2
1
22
1
42
1
62
2
82
1
3
2
23
2
43
2
63
1
83
1
4
2
24
1
44
2
64
1
84
1
5
2
25
2
45
1
65
1
85
2
6
2
26
2
46
2
66
2
86
2
7
1
27
2
47
1
67
2
87
2
8
1
28
2
48
2
68
1
88
1
9
1
29
2
49
2
69
1
89
2
10
2
30
2
50
1
70
2
90
2
11
1
31
2
51
1
71
2
91
1
12
2
32
2
52
2
72
1
92
2
13
1
33
2
53
2
73
2
93
1
14
2
34
1
54
2
74
1
94
1
15
1
35
2
55
1
75
1
95
2
16
2
36
1
56
2
76
2
96
2
17
1
37
2
57
1
77
2
97
2
18
2
38
1
58
1
78
2
98
2
19
1
39
1
59
2
79
2
99
1
20
2
40
2
60
2
80
2
100
2
Tabel 13.1. Data kelahiran bayi menurut jenis kelamin
Untuk membuat tabel data tersebut, Saudara cukup membuat satu variabel dengan nama Bayi, dengan kode untuk kolom Bayi yang diisi jenis kelamin yaitu  1 = Laki-laki dan 2 = Perempuan.
2.      Lakukan olah data dengan pilih dan klik menu Analyze > Nonparametric Tests > Chi Square. Jendela Chi-Square Test ditampilkan.
§  Isi bagian Test Variable List: dengan variabel Bayi dengan klik tanda >.
§  Klik tombol pilihan Options, jendela Chi-Square Test: Options ditampilkan, pada bagian Statistics, tandai kotak periksai Descriptive (dalam kasus ini).
§  Klik tombol perintah Continue, jendela Chi-Square Teset ditampilkan kembali, akhiri klik tombol OK.
Hasil olah data dapat dilihat melalui gambar berikut ini.
Gambar 13.1. Hasil olah data statistik deskriptif
Analisis: jumlah bayi lahir (data yang diolah) sebanyak 100 (kolom N) mempunyai rata-rata kelahiran bayi 1,46 (Mean) dengan standar deviasi 0,496 (Std. Deviation). Nilai minimum 1 (Minimum) dan nilai maksimum 2 (Maximum). Selain data pada kolom N, dalam kasus ini tidak relevan karena angka 1 dan 2 menunjukkan jenis kelamin bayi yaitu Laki-laki (1) atau Perempuan (2).
Gambar 13.2. Hasil olah data menurut jenis kelamin
Analisis: informasi dari tabel di atas adalah objek yang diobservasi (Observed N) dalam hal ini jumlah bayi adalah 100 orang, terdiri dari jenis kelamin Laki-laki 42 orang bayi dan jenis kelamin Perempuan sebanyak 58 orang. Dengan asumsi berdistribusi seragam, jumlah yang diharapkan masing-masing adalah 50 (Expected N). Kolom Residual menunjukkan selisih data antara yang terdapat dalam kolom Observed N dan Expected N.
Gambar 13.3. Hasil olah data uji statistik
Analisis: langkah uji statistik adalah sebagai berikut:
i     Ho : sampel bayi diambil dari populasi dengan distribusi seragam
      Ha :   sampel bayi tidak diambil dari populasi dengan distribusi seragam
ii    tingkat signifikansi atau kemaknaan 5% (α = 0,05)
iii   Daerah kritis:
jika α > Asymp.Sig      Ho ditolak, Ha diterima
jika α < Asymp.Sig      Ho diterima, Haditolak
Berdasarkan data dalam tabel Test Statistics diketahui Asymp.Sig 0,110 yang berarti α < symp.Sig sehingga Ho diterima. Dengan kata lain sampel bayi diampil dari suatu populasi dengan distribusi seragam.

§  Uji Independensi. Uji Independensi (test of independence) dilakukan untuk mengetahui ketergantungan antar variabel atau signifikansi independensi. Contoh kasus: pelayanan kesehatan yang dikenal oleh masyarakat kita adalah dilakukan oleh tenaga medis (rumah sakit) dan secara tradisional oleh dukun. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang berobat atau mempercayakan pengobatan kepada petugas medis atau dukun, diantaranya adalah kerentanan penyakit. Misal, sebagian masyarakat berobat ke tenaga medis (di rumah sakit) untuk pengobatan penyakit yang sangat serius, sedangkan sebagian lagi berobat ke dukun untuk penyakit yang tidak serius. Atau bahkan ada yang sebaliknya, yaitu berobat ke dukun untuk penyakit yang sangat serius sedangkan yang kurang serius, pengobatannya dilakukan ke dukun.
Misal, seorang peneliti tertarik untuk mengetahui pilihan masyarakat jika sakit dengan memilih pelayanan kesehatan (rumah sakit) atau tradisional (dukun) berdasarkan kategori atau kerentanan penyakit (sangat serius dan kurang serius). Berdasarkan populasi di suatu wilayah, diambil sampel sebanyak 60 orang dan didapat data sebagai berikut:
Pilihan Pelayanan Kesehatan
Persepsi Kerentanan Penyakit
Sangat Serius
Kurang Serius
Rumah Sakit
19
15
Tradisional
16
10

No
Pilihan
Persepsi
No
Pilihan
Persepsi
No
Pilihan
Persepsi
1
1
1
21
1
2
41
2
2
2
1
1
22
1
2
42
2
2
3
1
1
23
1
2
43
2
2
4
1
2
24
1
1
44
1
1
5
1
2
25
1
2
45
1
1
6
1
1
26
2
1
46
1
1
7
2
2
27
1
1
47
1
2
8
1
1
28
2
2
48
2
1
9
1
1
29
1
2
49
2
1
10
1
1
30
1
2
50
2
1
11
2
1
31
2
2
51
1
2
12
1
2
32
2
1
52
1
1
13
1
1
33
2
1
53
2
2
14
2
1
34
2
2
54
2
1
15
2
1
35
2
1
55
1
2
16
1
1
36
1
1
56
1
1
17
1
2
37
1
1
57
2
1
18
1
2
38
1
2
58
2
2
19
2
1
39
2
1
59
2
1
20
1
2
40
2
1
60
2
1
Tabel 13.2. Pilihan pelayanan kesehatan berdasarkan kategori penyakit
Untuk membuat tabel data tersebut, Saudara cukup membuat dua variabel dengan nama Pilihan dan Persepsi. Variabel Pilihan diisi dengan kode 1 (Rumah Sakit) atau 2 (Tradisional), sedangkan untuk variabel Persepsi diisi dengan kode 1 (Sangat Serius) atau 2 (Kurang Serius).
Menggunakan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05), penelitian dimaksudkan untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap pilihan pelayanan kesehatan berdasarkan kerentanan penyakit yang diderita. Prosedur penyelesaian studi kasus adalah sebagai berikut:
  1. Aktifkan program aplikasi SPSS dan isi tabel data seperti diperlihatkan dalam Tabel 13.2.
  2. Lakukan olah data dengan pilih dan klik menu Analyze > Deskriptive Statistics > Crosstabs. Jendela Crosstabs (tabel silang) ditampilkan.
§  Isi bagian Row(s) dengan variabel Pilihan dan Column(s) dengan variabel Persepsi dengan klik tanda >.
§  Klik tombol pilihan Statistics, jendela Crosstabs Statistics ditampilkan, klik hingga kotak periksa Chi-Square tandai (jika belum).
§  Klik tombol Continue, jendela Crosstabs ditampilkan kembali
§  Klik tombol Cells, pada bagian Count pastikan kotak periksa Observed ditandai
§  Klik tombol Continue, jendela Crosstabs ditampilkan kembali, akhiri klik tombol OK.
Hasil olah data dapat dilihat melalui gambar berikut ini.
Gambar 13.4. Ringkasan hasil proses data
Analisis: variabel yang diolah adalah Pilihan dan Persepsi dengan jumlah sampel valid (sah) sebanyak 60 (kolom Valid bagian N), kolom Percent menunjukkan persentase data yang diolah. Bagian Missing menunjukkan data yang cacat atau rusak. Kolom Total menunjukkan jumlah keseluruhan sampel baik yang valid maupun yang rusak. 
Gambar 13.5. Jumlah obeservasi dalam tabel silang 2 x 2
Analisis: informasi dalam tabel silang diatas adalah pilihan untuk pelayanan kesehatan terdiri atas Rumah Sakit (ditangani oleh tenaga medis) dan Tradisional yang ditangani oleh dukun. Kerentanan penyakit (Persepsi) dapat digolongkan Sangat Serius dan Kurang Serius. Sebanyak 34 orang pasien memilih rumah sakit untuk pelayanan kesehatan, sebanyak 19 orang pasien untuk penyakit serius dan 15 orang pasien untuk penyakit kategori tidak serius. Sebanyak 26 orang pasien memilih berobat secara tradisional untuk penyakit sangat serius (16 orang) dan kurang serius (10 orang).
Gambar 13.6. Hasil uji Chi-Square.
Analisis: tabel uji Chi-Square memberikan informasi tentang independensi antara variabel Pilihan dengan Persepsi dengan langkah hipotises sebagai berikut:
i     Ho : tidak ada ketergantungan antara pilihan tempat pelayanan kesehatan (rumah sakit) atau tradisional dengan kerentanan penyakit.
      Ha :   ada ketergantungan antara pilihan tempat pelayanan kesehatan (rumah sakit) atau tradisional dengan kerentanan penyakit.
ii    tingkat signifikansi atau kemaknaan 5% (α = 0,05)
iii   Daerah kritis:
jika α > Asymp.Sig      Ho ditolak, Ha diterima
jika α < Asymp.Sig      Ho diterima, Haditolak
(lihat data dalam kolom Asymp.Sig 2-sided, Pearson Chi-Square)
Berdasarkan data dalam tabel Chi-Square Test diketahui Asymp.Sig 0,660 yang berarti  α < Asymp.Sig - Ho diterima atau H1 ditolak. Dengan demikian, kesimpulannya adalah tidak ada ketergantungan antara pilihan tempat pelayanan kesehatan (rumah sakit) atau tradisional dengan kerentanan penyakit.

§  Uji Homogenitas. Uji Homogenitas (tes homogeneity) dilakukan untuk menguji atau menyelidiki apakah sampel dari data yang diambil bersifat homogen (sama) atau tidak. Contoh kasus: seorang peneliti tertarik untuk mengadakan pengujian apakah insidensi depresi pada penderita hipoglikemia lebih tinggi dari pada bukan penderita hipoglikemia. Peneliti tersebut memilih 100 sampel secara acak yang terdiri atas Sampel 1 yaitu sebanyak 30 orang dengan hipoglikemia dan Sampel 2 sebanyak 70 orang tanpa hipoglikemia. Hasilnya dapat dilihat adalah sebagai berikut: 



Sampel
Depresi
Ya
Tidak
Jumlah
Sampel 1 (hipoglikemia)
20
10
30
Sampel 2 (tanpa hipoglikemia)
39
31
70

Prosedur penyelesaian studi kasus adalah sebagai berikut:
  1. Aktifkan program aplikasi SPSS dan isi tabel data seperti diperlihatkan dalam Tabel 13.3.




No
Sampel
Depresi
No
Sampel
Depresi
No
Sampel
Depresi
1
1
1
36
2
2
71
2
1
2
1
1
37
2
2
72
2
1
3
1
1
38
2
2
73
2
2
4
1
1
39
2
2
74
2
2
5
1
1
40
2
2
75
2
2
6
1
1
41
2
2
76
2
2
7
1
1
42
2
2
77
2
2
8
1
2
43
2
1
78
2
2
9
1
2
44
2
1
79
2
2
10
1
1
45
2
1
80
2
1
11
1
1
46
2
1
81
2
1
12
1
1
47
2
1
82
2
1
13
1
1
48
2
1
83
2
2
14
1
1
49
2
1
84
2
2
15
1
2
50
2
1
85
2
2
16
1
2
51
2
2
86
2
1
17
1
2
52
2
1
87
2
1
18
1
1
53
2
1
88
2
1
19
1
1
54
2
1
89
2
1
20
1
1
55
2
1
90
2
2
21
1
2
56
2
1
91
2
2
22
1
2
57
2
1
92
2
2
23
1
2
58
2
1
93
2
2
24
1
1
59
2
1
94
2
1
25
1
1
60
2
1
95
2
1
26
1
1
61
2
1
96
2
2
27
1
2
62
2
1
97
2
1
28
1
2
63
2
2
98
2
1
29
1
1
64
2
2
99
2
2
30
2
1
65
2
2
100
2
1
31
2
1
66
2
2



32
2
2
67
2
2



33
2
1
68
2
1



34
2
1
69
2
1



35
2
1
70
2
2



Tabel 13.3. Data sampel dengan insidensi depresi
Untuk membuat tabel data tersebut, Saudara cukup membuat dua variabel dengan nama Sampel dan Depresi. Variabel Sampel diisi dengan kode 1 (Sampel 1) atau 2 (Sampel 2), sedangkan untuk variabel Depresi diisi dengan kode 1 (Ya) atau 2 (Tidak).
  1. Lakukan olah data dengan pilih dan klik menu Analyze > Deskriptive Statistics > Crosstabs. Jendela Crosstabs (tabel silang) ditampilkan.
§  Isi bagian Row(s) dengan variabel Sampel dan Column(s) dengan variabel Depresi dengan klik tanda >.
§  Klik tombol pilihan Statistics, jendela Crosstabs Statistics ditampilkan, klik hingga kotak periksa Chi-Square tandai (jika belum).
§  Klik tombol Continue, jendela Crosstabs ditampilkan kembali
§  Klik tombol Cells, pada bagian Count pastikan kotak periksa Observed ditandai
§  Klik tombol Continue, jendela Crosstabs ditampilkan kembali, akhiri klik tombol OK.
Hasil olah data dapat dilihat melalui gambar berikut ini.
Gambar 13.7. Ringkasan hasil proses data
Analisis: variabel yang diolah adalah Sampel dan Depresi dengan jumlah sampel valid (sah) sebanyak 100 (kolom Valid bagian N), kolom Percent menunjukkan persentase data yang diolah. Bagian Missing menunjukkan data yang cacat atau rusak. Kolom Total menunjukkan jumlah keseluruhan sampel baik yang valid maupun yang rusak. 
Gambar 13.8. Jumlah obeservasi dalam tabel silang 2 x 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar