Standar
Operational Procedur
Pemeriksaan
Fisik
Sistem
neurologi
Nama :
M. TARMIZI TAHER
NIM :
120210039
Program
studi : S1 Ilmu Keperawatan
NO
|
LANGKAH-LANGKAH
|
GAMBAR
|
1
|
Persipan
alat
1. Sarung
tangan
2. Bengkok
3. Kom
kecil 3 buah
4. Perasa
(kopi,gula dan garam)
5. Pembau
(jahe, jeruk kulit )
6. Kapas
lidi
7. Air
mineral dalam gelas
8. Kartu
slelien chart
9. Oftaimoskopi
10. Kapas
11. Garputala
12. Refleks
hamer
13. Jam
tangan
14. Spatel
lidah
|
|
2
|
Persiapan
Klien
1.
Penjelasan prosedur
yang akan dilakukan kepada klien dan keluarga.
Rasional : meningkatkan kerjasama dan partisipassi
dengan klien dan keluaraga.
2.
Perawat mencuci
tangan dan memakai sarung tangan sebagai tindakan pencegahan infeksi yang
tepat.
3.
Menyiapkan lingkungan
privacy klien dan atur posisi nyaman.
Rasional : Lingkungan yang baik akan membuat klien
nyaman.
|
|
3
|
Langkah_langkah
1.
Olfaktorius
Fungsi : sensai terhadap
bau-bauan.
Pemeriksaan klinis : dengan mata tertutup,
pasien diperintahkan mengidentifikasi bau yang sudah dikenal(jahe atau kulit
jeruk). Masing masing lubang hidung diuji secara terpisah.
2.
Optikus
Fungsi
: ketajaman pengelihatan.
Pemeriksaan
klinis dengan kartu snelen chart atau bagan E : lapang pandang, pemeriksaan
oftalmoskopi.
3.
Okulomotoris.
4.
Troklear
5 .
Abdusen
Fungsi
syaraf kranial III,IV,dan VI dalam pengaturan gerakan=gerakan mata : Sk II
turut dalam pengaturan gerakan kelopak mata, kontruksi otot pada pupil &
Otot siliaris, denganmengontrol akomodasi pupil.
Pemeriksaan
klinis : kaji rotasi okular, mengkonjungtivikasian gerakan nistagmus, kaji
reflek pupil & periksa kelopak mata terhadap cahaya ptosis.
6.
Trigeminal
Fungsi
: sensasi pada wajah.
Pemeriksaan
klinis : anjurkan klien menutup kedua mata sentuhan kapas pada pipi, dahi
& dagu. Bandingkan ke dua sisi yang berlawanan. Sensitifitas terhadap
nyeri daerah permukaan diuji dengan menggunakan benda runcing dan diakhiri
dengan spatel lidah yang tumpul lakukan pengkajian dengan benda tajam dan
tumpul secara bersamaan. Catat masing-masing gerakan dari tusukan benda tajam
dan tumpul. Jika tidak sesuai uji sensasi suhu dengan tambung kecil yang
berisi air panas atau dingin dan gunakan saling bergantian.
Refleks
kornea : pada saat pasien meliahat ke atas lakukan sentuhan ringan dengan
sebuah gumpalan kapas kecil didaerah tempoal masing-masing kornea. Bila
terjadi kedipan mata keluarnya air mata tertanda resppons normal.
Mengunyah
: pegang daerah rahang pasien dan rasakan gerakan dari sisi ke sisi. Palpasi
otot master dan temporal apakah kekuatanya sama atau tidak ada.
7.
Fasial
Fungsi:
gerakan otot wajah , ekspresi wajah dan sekresi air mata dan ludah.
Pemeriksaaan : observasi simetris gerakan
wajah saat : tersenyum, bersiul, mengangkat alis, mengerutkan dahi dan saat
menutup rapat-rapat mata.(juga saat membuka mata) observasi pakah wajah
mengalami paralisis fleksid (lipatan dangkal nosolabil)
Rasa kecap : 2/3 anterior lidah
Pemeriksaan : mengekstensikan llidah.
Kemampuan lidah membedakan rasa gula dan garam.
8.
Vestibulokoklear
Funsi : keseimbangan dan pendengaran
Pemerikasaan : uji bisikan suara danbunyi
dengan detikan jam.
Uji untuuk lateralisasi (weber)
Uji konduksi udara tulang (rinne)
9. Glosofringeus
Fungsi : rasa kecap 1/3 lidah bagian
posterior.
Pemeriksaan : kaji kemampuan pasien untuk
membedakan rasa gula dan garam. Pada 1/3 poterior lidah asam dan asin.
10. Vagus.
Fungsi : kontraksi faring
Pemeriksaan : tekan spatel lidah pada lidah
bagian posterior atau menstimulasi faring posterior untuk membuka refleks
menelan.
Fungsi : gerakan simetris dari pita suara.
Pemeriksaan : adanya suara serak.
Fungsi : gerakan simetris palatum mole.
Pemeriksaan : minta pasien mengatakan “ah”
observasi terhadap peninggian uvula simetris dan palatum mole.
11. Aksesorius Spinal
Gerakan otot sternokleidomastoid dan
trapesiuz
Pemeriksaan : palpasi dan catat kekuatan otot
trapezius pada saat pasien mengangkat bahu sambil dilakukan penekanan palpasi
dan catat kekuatan otot sternokledomastoideus pasien saat memutar kepala
sambil dilakukan penahanan dengan tangan penguji ke arah berlawanan.
12. Hipoglosus
Fungsi : gerakan lidah
Pemeriksaan : bila pasien menjulurkan lidah
keluar terdapat deviasi atau tremor. Kekuatan lidah dikaji dengan cara pasien
menjulurkan lidah dan menggerakan ke kiri ke kanan sambil diberi tahanan.
13. Kembalikan
pasien ke posisi semula yang membuat klien nyaman.
14. Rapihkan
alat
15.
Lepaskan sarung
tangan
16.
Cuci tangan
17.
Dokumentasi
|
|
Thangks
to : Kozier,B.,Erb, G., Berman, A and Synders, S.J. (Ed.5). (2009). Buku ajar praktik keperawatan klinis.
Jakarta. EGC.