Standar Operational Procedur
Katerterisai urine
Nama
: M. Tarmizi Taher
NIM
: 120210039
Program
studi : S1 Ilmu Keperawatan
NO
|
ASPEK
YANG DINILAI
|
NILAI
|
KET
|
||||
1.
2.
3.
|
Persiapan alat
(10%)
1. Kateter
steril dengan ukuran sesuai. Kateter tambahan tersedia juga
2.
Peralatan
steril yang terdiri :
§ 1-2
pasang gloves steril
§ Pembalut
antiair
§ Larutan
antiseptik
§ Kapas
pembersih
§ Forsep
(pinset)
§ Pelumas
larut air
§ Wadah
urine dan wadah spesimen.
3. Peralatan
untuk vulva dna penis higyne.
4. Selimut
mandi
5. Penchayaan
adekut
Persiapan klien
(10%)
1. Apabila
menggunakan set kateterisasi, baca label degan teliti untuk memastikan bahwa
semua barang yang dibutuhkan telah tersedia. Pasang gloves bersih untuk
melaksanakan perawatan perinium untuk wanita membersihkan dari meatus dari
kontaminasi kotoran. Untuk melakukan lokasi meatus uranius dari struktur
sekelilingnya.
2. Jelaskan
kelpada klien yang akan dilakukan dan megapa hal tersebut dilakuakan dan
bagaiman aklien dapat berkerjasama dan jelaskan saat memasukan kateter klien
akan merasakan sensasi berkemih dan mungkin ada rasa terbakar diskusikan
dalam renpra untuk terapi selanjutnya.
3. Perawat
mencuci tangan dan memakai sarung tangan sebagai tindakan pencegahan infeksi
yang tepat.
4. Menyiapkan
lingkungan privacy klien Rasional :
Lingkungan yang baik akan membuat klien nyaman.
5. Posisikan
dengan tepat :
Wanita : posisi supine dengan
lutut fleksi dan rotasi eksternal.
Pria : posisi supine dengan
tungkai agak abduksi.
6. Pastikan
pencahayaan cukup dan berdiri di samping kanan klien jika tangan kanan
dominan berdirilah disamping kiri atau sebaliknya.
7. Apabila
menggunakan kantong pengumpul dan kantong terdaat pada set steril buka
kemasan drainasae dan ujung selang dalam jangkauan. Karena satu tangan dibutuhkan untuk menahan kateter agar tetap berada
pada tempatnya setelah terpasang buka dengan tangan sebelum memasang kateter.
8. Apabila
diizinkan oleh institusi gunakan glove bersih masukan gel xilokain10-15ml ke
dalam uretra. Pada pria, lap bagian bawah batang penis untuk mendistribusikan
gel ke atas uretra. Tunggu maksimal 5 menit sebelum memasukan kateter.
9. Buka
set steril letakan alas antiair dibawah bokong (wanita) atau bawah penis
(pria) tanpa mengontaminasi bagian tengah alas tersebut dengan tangan anda.
10. Pasang
gloves staeril.
11. Atur
peralatan yang belum terpakai.
§ Basahi
kapas dengan larutan antiseptik.
§ Buka
kemasan pelumas
§ Keluarkan
wadah spesimen dan letakan dalam jangkauan dengan tutup wadah dibuat longgar.
12. Hubungkan
spuit yang telah terisi cairan ke satu ujung kateter yang menetap yang
terhubung dengan balon dan periksa kepatenan balon tersebut. Jika balon tidak berfungsi dengan baik,
penting untuk mengganti kateter.
13. Lumasi
kateter (2,5-5 cm untuk wanita dan 15-18 cm untuk pria) dan letakan kateter
tersebut dengan ujung drainase dengan terhubung dengan wadah pengumpul.
14. Apabila
diinginkan letakan alas berlubang diatas perinium lubnag alas tersebut
memajankan meatus uranius.
15. Bersihkan
meatus
§ Wanita
: gunakan tangan nondominan anda untuk meregang labia. Pertahankan posisi dengan
mantap tetapi lembut. Antiseptik dapat membuat jaringan menjadi licin jangan
biarkan kabia menyatu atas meatus yang dibersihkan. Ambil kapas pembersih
dengan forsep yang berada di tangan dominan anda dan usap satu sisi labia
mayora dengan arah anteroposterior. Hati-hati agar saat mengusap tidak
terkontaminasi tangan yang steril. Gunakan kapas yang baru untuk mengusap
sisi labia yang lain ulang pada sisi labia minora gunakan kapas terakir untuk
membersihkan meatus secara langsung.
§ Pria
gunakan tangan nondominan anda untuk memegang penis tepat dibawah gland
penis. Jika perlu, tarik kulup. Pegang penis tegak lurus secara kuat dengan
seduikit ditegangkan. Mengsngkat penis
dengan cara ini membantu mengeluatrkan uretra. Ambil kapas pembersih
dengan forseps menggunakan tangan dominan anda dan usap dari bagian tengah
meatus mengelilingi glands penis dengan gerakan sirkuler. Hati-hati agar
tidak mengontaminasi tangan steril sewaktu melakukan usapan. Ambil kapas baru
dan ulangi usaoan tiga kali lagi. Antiseptik dapat membuat jaringan menjadi
licin tetepi ke kulit kulup tidak boleh dibiarkan kembali ke atas meatus yang
telah dibersihkan dan penis tidak bolehdibiarkan terjatuh.
16. Masukan
kateter
§ Pegang
kateter secara kuat 5-8 cm dari ujung kateter. Minta klien untuk mengambil
nafas dalam secara perlahan dan masukankateter saat klien mengeluarkan nafas.
Adanya sedikit tahanan telah diperkrakan pada saat kateter melewati sfigter
relaksasi.
§ Masukan
kateter sepanjang 5cm lagi setelah urine mulai mengalir melalui keteter.
Untuk memastikan bahwa kateter telah berada sepenuhnya di dalam kandung
kemih.
17. Tahan
kateter demngan tangan nondominan pada pria biarkan penis jatuh ke atas alas
hati-hati agar kateter tidak tertarik.
§ Tanpa
melepaskan kateter, tahan katup pengembangan balon dengan dua jari tangan
nondominan anda sementara anda menghubungkan balon kateter dengan tangan
dominan anda. Jika klien mengeluhkan etidaknyamanan segera tarik vcaarian
yang telah dimasukan masukan kateter lebih dalam dan coba kembali untuk
mengembungkan balon.
§ Tarik
kateter secara perlahan sampai terasa adanya tahanan untuk memastikan bahwa
balon telah mengembung dan berada pada trigonum kandung kemuh.
18. Kumpulkan
spesimen urine jika diperlukan biarkan 20-30ml urine kedalam botol tanpa
keteter menyentuh botol.
19. Biarkan
kateter lurus terus mengalirkan urine.
20. Periksa
dan ukur urine. Pada beberapa kasus hanya 750-1000 ml urine dialirkan ke
kandung kemih pada satu waktu. Periksa kebijakan institusi untuk program
selanjutnya jika tersebut belum terjadi.
21. Lepaskan
kateter lurus ketika aliran urine berhenti. Untuk kateter menetap fiksasi
kateter ke paha bagian dalam wanita atau ke paha bagian atas abdomen pria
dengan cukup longgar untuk yang
memungkinkan pergerakan normal. Fiksasi juganselang oengumpul urine ke
sprei tempat tidur dan gantungkan kantung di bawah ketinggian kandung kemih.
Semua selang haarus lebih tinggi dari bagianteratas kantung pengumpul.
22. Lap
area perinium dari sisa-sisa antiseptik atau pelumas. Kembalikan klien ke
posisi nyaman.
23. Buang
semua peralatan yang tidak terpakai pada tempatnya.
24. Cuci
tangan
25. Dokumentasi
prosedur kateterisasi termasuk ukuran kateter dan temuan pada klien.
SIKAP
(10%)
Bekerja dengan cermat, hati-hati dan teliti.
TOTAL
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Thangks to : Kozier,B.,Erb,
G., Berman, A and Synders, S.J. (Ed.5). (2009). Buku ajar praktik keperawatan klinis. Jakarta. EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar