Standar Operational Procedur
Memasukan selang Nasogastrik (NGT)
Nama
: M. Tarmizi Taher
NIM
: 120210039
Program
studi : S1 Ilmu Keperawatan
NO
|
ASPEK
YANG DINILAI
|
NILAI
|
KET
|
||||
1.
2.
|
Persiapan alat (10%)
1. Handuk
atau bantalan desposebel.
2. Klem
atau penutup (choice)
3. Stetoskop.
4. Kertas
pH
5. Sarungtangan
desposibel.
6. Spuit
ukuran 20-50ml dan alat penyambungnya.
7. Air
dalam gelas dan sedotan.
8. Pelumas
larut air.
9. Tissue
kering.
10. Plester
perekat nonalergenik, L 2,5CM
11. Baskom
larutan yang diisi dengan air hangat (apabila menggunakn selang pelastik)
atau diisi dengan es (apabila menggunakan selang karet)
12. Kawat
pemandu atau stylet untuk selang
yang berdiameter kecil.
13. Selang
berdiameter besar atau kecil.
14. Baskom
.
15. Peralatan
pengisapan (choice).
16. Kasa
segiempat / kantung pelastik spesimen pengikat elastis.
17. Pengikat
elastis/ peniti.
Persiapan
klien (10%) dan pelaksanaan (50%)
18. Bantu
klien posisi fowler-tinggi jika kondisi klien memungkinkan dan sangga kepala
dengan bantal.
Menelan
seringkali lebih mudah pada posisi ini dan gravitasi membantu dalam proses
pemasukan selang.
19. Letakan
handuk desposebel di atas dada klien
20. Penjelasan
prosedur yang akan dilakukan dan mengapa hal hal tersebut dilakukan dan
bagaimana klien dapat berkerjasama.
Beri informasi pada klien bahwa
hal ini menimbulkan ketidaknyamanan karena refleks muntah selama memasukan
selang.
21. Perawat
mencuci tangan dan memakai sarung tangan sebagai tindakan pencegahan infeksi
yang tepat.
22. Menyiapkan
lingkungan privacy klien Rasional :
Lingkungan yang baik akan membuat klien nyaman.
23. Kaji
lubang hidung klien.
·
Minta klien untuk
melakukan hiperekstensi kepala, dan, dengan menggunakan senter observasi
keutuhan jaringan hidung, termasuk adanya iritasi atau abrasi.
·
Kaji lubang hidung
untuk melihat adanya obstruksi atau deformitas dengan meminta klien bernafas
melalui salah satu hidung sambil menutup lubang hidung yang lainnya.
·
Pilih yang aliran
udaranya paling besar.
24. Siapkan
selang
·
Apabila menggunakan
selang karet letakan selang dalam es selama 5-10 menit. Tindakan ini membuat selang kaku sehingga memfasilitasi pemasangan.
Apabila menggunakan selang pelastik, letakan selang tersebut pada air hangat
sampai selang lembut dan lebih fleksibel. Tindakan
ini akan memfasilitasi pemasangan.
·
Apabila menggunakan
diameter kecil masukan stylet atau
alat pemandu kedalam selang dan dan pastikan kawat pemandu tetap pada
posisinya. Posisi sstylet atau kawat
pemandu yang tidak tepat akan menimbulkan trauma pada nasofaring, esofagus
dan lambung.
25. Tentukan
seberapa jauh selang akan dimasukan.
·
Gunakan sekang untuk
mengukur panjang dari ujung hidung ke ujung daun telinga kemudian ke ujung
sternum. Panjang hasil pengukuran ini
kira-kira mendekati jarak antara lubang hidung ke lambung. Jarak ini
bervariasi pada setiap individu.
·
Tandai panjang hasil
dengan plester.
26. Masukan
selang.
·
Pasang sarung tangan.
·
Lumasi ujung selang
dengan menggunakan pelumas larut air atau dengan air untuk memudahkan
pemasangan. Pelumas larut ir akan larut
jika selang tidak sengaja masuk ke dalam paru-paru. Pelumas dari minyak
seperti jeli minyak tidak akan larut dan dapat menyebakan komplikasi
pernafasan jika selang masuk ke pau-paru.
·
Masukan selang dengan
lengkung alaminya ke arah klien ke dalam lubang hidung yang telah dipilih.
Minta klien untuk menghiperekstensikam lehernya dan secara perlahan masukan
ke dalam nasofaring. Hiperekstensi
leher mengurangi lengkungan sambungan nasofaringeal,
·
Arahkan selang
disepanjang dasarnlubang hidung dan menuju telinga pada sisi tersebut. Mengarahkan selang disepanjang dasar
lubang hidung menghindari proyeksi (turbinasi) disepanjang dinding lateral
lunag hidung.
·
Sedikit tekanan
kadang diperlukan unuk memasukan selang kedalam nasofaring dan air mata klien
akan keluar pada saat ini pengeluaran
air mata adalah respons alami tubuh. Lap dengan tissue.
·
Apabila selang
mengalami tahanan tarik selang dan lumasi kembali dan masukan kembali melalui
lubang yang lain. Selang tidak boleh
diaksa masuk melawan tahanan yang ada akan mengakibatkan cedra.
·
Setelah selang
mencapai orofaring klien merasa bahwa selang berada ditenggorokan dan merasa
ingin muntah minta klien untuk menekuk kepala ke depan dan dorong klien untuk
menelan. Menekuk kepala kedepan lebih
memfasilitasi jalannya selang kedalam faring posterior dan esofagus bukan ke
laring ; menelan menggerakan epiglotis sehingga meniutup lubang ke laring.
·
Apabila klien ingin
muntah, hentikan dulu memasukan selang untuk sementara. Minta klien
beristirahat ambil nafas salam, minum sedikit air untuk menenangkan refleks
muntah.
·
Bila bekerjasama
dengan klien, masukan selang sepanjang 5-10cm pada setiap gerakan menelan,
sampai panjang selang yang diinginkan telah masuk.
·
Apabila klien tetap
merasa ingin muntah dan selang tidak dapat maju pada setiap gerakan menelan,
tarik sedikit selang tersebut, dan inspeksi tenggorokan melalui mulut. Selangmungkin melengkung saat didalam
tenggorokan.
Apabila memeang terjadi tarik
selang samapa selang lurus dan ciba kembali.
27. Pastika
selang berada pada posisi yang benar.
·
Aspirasi isi lambung
dan periksa pH riset mengidentifikasikan
bahwa pem Ph merupakan cara lebih dipercaya untuk mengetahui isi selang.
·
Auskultasi suara
udara yang dimasukan dengan meletakan stetoskop di atas epigastrium dan
masukan 10-30 ml udara ke dalam selang sambil mendengarkan suara “blup”. Metode ini tidak dipercaya.
·
Ulangi pem.jika
selang tidak masuk kedalam perut.
28. Fiksasi
selang dengan memplesternya ke batang hidung klien.
·
Potong plester
sepanajang 7,5 cm dan potong memanjang ditengah plester pada salah satu ujung
plester sepanjang 5 cm dan biarkan 2,5 cm plester tetap utuh.
·
Letakan plester yang
utuh pada batang hidung klien dan tarik kedua ujung plester ke arah bawah
lalu mengelilingi selang atau tarik ke bawah selang dan letakan kembali
kepangkal hidung. Fikssi ini mencegah
slang menekan dan mengiritasi tepi lubang hidung.
29. Hubungkan
selang dengan alat penghisap atau alat pemberian makan sesuai program
30. Fiksasi
selang ke gaun klien
·
buat simpul dari
pengikaat elastis disekeliling ujung selangdan kaitkan dengan menggunakan
peniti. Atau tempelkan plester keselang dan penitikann plester tersebut ke
pakaianklien. Selang diikatkan untuk
mencegah agar tidak tertarik.
31. Dokumentasi informasi
yang relevan.
Respons (ketidaknyamanan atau distensi abdomen)
Buat renpra untuk memberikan
perawatan selang nasogastrik.
·
Inspeksi adanya rabas
dan iritasi pada lubanghidung.
·
Bersihkan lubang
hidung dengan kapas lembab.
·
Oleskan pelumas larut
air jika lubang hidung tampak kerung berkerak.
·
Ganti plester sesuai
kebutuhan.
·
Berikan perawatan
mulut dengansering.
·
Mencuci tangan
SIKAP
(10%)
Bekerja
dengan cermat, hati-hati dan teliti.
TOTAL
:
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
|
|
|
|
|
Thangks to : Kozier,B.,Erb,
G., Berman, A and Synders, S.J. (Ed.5). (2009). Buku ajar praktik keperawatan klinis. Jakarta. EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar