Kamis, 04 Februari 2016

LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH dan STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI

LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH

I.              Kasus (Masalah utama)
Harga diri rendah menurut definisi para ahli yaitu:
Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat,1998 dalam Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. 2005)
Harga diri rendah merupakan rasa negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putuasa (Depkes, 2000)
Harga diri rendah cenderung untuk milih dirinya negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain (Hamid Achir Yani, 2005)
Jadi harga diri rendah adalah pemikiran negatif tentang dirinya sendiri yang dapat mengakibatkan kepercayaan diri menurun, dan merasa dirinya lebih rendah dari pada orang lain disekitarnya.

II.          Proses terjadinya masalah
A.    Faktor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis adalah penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketegantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.
B.     Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah kronis adalah hilangnya sebagian anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, menglami kegagalan, serta menurunnya produktivitas.
Situasional yaitu yang terjadi secara situasional bisa disebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba-tiba. Sedangkan kronik yaitu biasanya sudah berlangsung sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat dan menjadi semakin meningkat saat dirawat.



C.     Rentang respons
Respons adaptif                                                              Respons maladaptif



Aktualisasi      Konsep Diri     Harga Diri       Kerancuan    Depersonalisasi
      Diri                Positif          Rendah Kornis  Identitas

Respons adaptif adalah aktualisasi diri dan konsep diri yang positif dan serta bersifat membangun (konstruktif) dalam usahan mengatasi stressor yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam diri sendiri.
Respon maladaptif adalah aktualisasi diri dan konsep diri yang negatif serta bersifat merusak (detruktif) dalam usahan mengatasi stressor yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam diri sendiri.
Aktualisasi diri adalah respons adaptif yang tertinggi karena individu dapat mengekspresikan kemampuan yang dimilikinya.
Konsep diri positif adalah individu dapat mengidentifikasi kemampuan dan kelemahannya secara jujur dan dalam menilai sesuatu masalah induvidu berfikir secara positif dan realistis
Harga diri rendah adalah trasnsisi antara respon konsep diri adaptif dan maladaptif.
Kekacauan identitas adalah suatau kegagalan indivudu untuk mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak-kanak kedalam kepribadian psikososial dewasa yang harmonis.
Depersonalisasi adalah suatau perasaan yang tidak realistis dan keasingan  dirinya dari lingkingan.

D.    Mekanisme Koping
Mekanisme koping pada masalah gangguan konsep diri harga diri rendah meliputi pertahanan jangka pendek dan pertahanan jangka panjang serta mekanisme ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan ( Stuart dan Sundeen, 1998 )


1.      Pertahanan Jangka Panjang
a)      Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas, misalnya menonton televisi terus menerus, bekerja keras.
b)      Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, misalnya ikut serta dalam aktivitas kelompok sosial, keagamaan atau politik.
c)      Aktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri, misalnya ikut pertandingan olahraga secara kompetitif, pencapaian akademik, kontes mendapatkan popularitas.
d)     Aktivitas mewakili upaya jangka pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu, misalnya penyalahgunaan obat.

2.      Pertahanan Jangka Pendek
a)      Penutupan identitas, yaitu cepat mengadopsi identitas yang disenangi orang-orang yang berarti tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi.
b)      Identitas negatif, yaitu penilaian negatif yang bertentanagn dengan nilai dan harapan masyarakat.

3.      Pertahanan Ego
a)      Fantasi, yaitu kemampuan menggunakan tanggapan – tanggapan yang dimiliki untuk menetapkan tanggapan baru.
b)      Disosiasi, yaitu respon yang tidak sesuai dengan stimulus.
c)      Isolasi, yaitu menarik diri dari interaksi dengan dunia luar.
d)     Projeksi, yaitu kelemahan diri sendiri dilontarkan pada orang lain.
e)      Displacement, yaitu mengeluarkan perasaan perasaan yang tertekan pada orang yang kurang mengancam atau kurang menimbulkan reaksi emosi.



III.          A. Pohon masalah

effect                                        Isolasi sosial

Core problem                        Harga diri rendah

Cause                                Ideal diri tidak realitas


B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

Data Yang Perlu Dikaji;

Subjektif
1.      Klien mengatakan dirinya merasa tidak berguna
2.      Klien mengatakan dirinya merasa tidak mampu
3.      Klien mengatakan dirinya tidak semangat untuk beraktifitas
4.      Klien mengatakan dirinya tidak semangat untuk bekerja
5.      Klien mengatakan pandangan hidup yang pesimis
6.      Klien mengatakan bahwa dirinya berbeda dengan orang lain
7.      Klien mengatakan tidak berminat terhadap pujian

Objektif
1.      Mengkritik diri sendiri
2.      Perasaan tidak mampu
3.      Pandangan hidup yang pesimistis
4.      Penolakan terhadap kemampuan diri


IV.          Diagnosa keperawatan
Harga diri rendah
V.          Rencana tindakan keperawatan
 Terlampir












Daftar Pustaka

Towswnd, (1998). Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah. Jakarta: EGC
Stuard & sundeen,(1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC




























STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI

A.    Proses keperawatan
1.      Kondisi klien




Mengkritik diri sendiri , perasaan tidak mampu, pandangan hidup yang pesimis, penurunan produktivitase, penolakan terhadap kemampuan diri
2.      Diagnosa keperawatan
Harga diri rendah

3.      Tujuan khusus
1.      Klien dapat membina hubungan saling percaya
2.      Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki.
3.      Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
4.      Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5.      Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat

4.      Tindakan keperawatan
1.      Bina hubungan saling percaya
2.      Indentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
3.      Bantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
4.      Bantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kempuan pasien
5.      Latih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
6.      Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
7.      Anjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

5.      Proses Komunikasi Dalam Pelaksaan Tindakan
a.       SP-1 Pasien : Harga Diri Rendah
b.      Pertemuan Ke-1
c.       Tujuan:
1.    Pasien dapat mengidentifikasi aspek positifnya
2.    Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
3.    Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
4.    Pasien dapat mengetahui cara untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.
d.      Tindakan Keperawatan:
1.    Dorong individu untuk mengekspresikan perasaannya, khususnya mengenai pikiran, perasaan, dan pandangan dirinya:dulu dan saat ini, serta harapan yang ingin diwujudkan terhadap dirinya sendiri
2.    Diskusikan aspek positif diri
3.    Bantu pasien untuk menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
4.    Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien
5.    Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih
6.    Menganjurkan klien memasukkan kegiatan kedalam jadwal harian

A.    Orientasi
1.      Salam Terapeutik
Selamat pagi bapak/ibu. Perkenalkan nama Saya Tarmizi Taher panggil saja saya dengan nama Tarmizi. Saya mahasiswa Keperawatan STIKES BANTEN yang akan merawat bapak. Saya bertugas disini dari tanggal 27 Juli-1 agustus 2015 dan dari jam 07.00-14.00 WIB. Jika ada sesuatu yang ingin bapak sampaikan jangan sungkan-sungkan untuk menyampaikan kepada saya. mudah mudahan saya bisa membantu. Kalau boleh saya tau nama Bapak siapa dan suka dipanggil siapa?.

2.      Evaluasi Validasi
“Ada yang sedang dipikirkan. Bagaimana perasaan Ibu/Bapak saat ini?“
3.      Kontrak
“Bagimana kalau kita sekarang berbincang-? Mau berapa lama kira-kira? Oke, Jadi maunya kita berbincang-bincang 5-15 menit ? Baiklah  dimana kita berrbicara ?.”

B.     Kerja
“Bagaimana perasaan Ibu/Bapak saat ini ? Biasanya kalau dirumah apa yang mba lakukan ?. Apa saja kelebihan yang Ibu/Bapak suka atau biasa dilakukan? . Menurut Ibu/Bapak dari hobi yang sudah disebutkan tadi mana saja yang mungkin dan dapat kita lakukan sekarang?. Bagaimana kalau kita melakukan hobi yang Ibu/Bapak sebutkan tadi. Ternyata Ibu/Bapak sangat bagus dan baik melakukan atau membuatnya. Ibu/Bapak setelah kita melakukan hobi atau kegiatan yang barusan ini, sekarang kita masukan kegiatan kita ini di jadwal kegiatan.“
C.     Terminasi
a.       Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu/Bapak setelah kita bercakap-cakap? Ibu/Bapak punya hobi apa saja? Bagaimana kalau kegiatannyadimasukan ke dalam jadwal harian tentang apa saja yang sudah dilakukan oleh Ibu/Bapak.”
b.      Evaluasi Objektif
“Sekarang coba Ibu/Bapak ulangi lagi kegiatan yang dapat  lakukan, Ibu/Bapak dapat memilihnya “
c.       Rencana Tindak Lanjut (reinforcement)
“Baik Bapak/ibu sekarang kita bisa membuat jadwal harian, dan saya harap bapak/ibu dapat memasukan dalam jadwal kegiatan harian sesuai dengan jadwal yang telah dibuat”
d.      Kontrak yang Akan Datang
a.  Topik          :“Bagaimana kalau besok kita melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki bapak/ibu dengan bercakap-cakap .”
b.  Waktu        : “Bapak/Ibu inginnya jam berapa ? Bagaiman kalau jam 13.00, setelah Bapak/ibu makan siang ?”

c.  Tempat       : “Dimana nanti kita bercakap-cakap ? Bagaimana kalau disini saja 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar